Adsense

<script async='async' crossorigin='anonymous' src='https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-1244610636145975'/>

Sabtu, 14 Maret 2015

MODUL PERALATAN TRANSAKSI PENGOPERASIAN TIMBANGAN DIGITAL ( MERK : DIGI SM-100)

MODUL PERALATAN TRANSAKSI
PENGOPERASIAN TIMBANGAN DIGITAL

( MERK : DIGI SM-100)
===========================================

Di pabrik-pabrik, biasanya barang yang dihasilkan dapat berupa barang padat, bubuk, cair, semi cair dan sebagainya. Selanjutnya, di pabrik itu sendiri barang-barang dihitung secara fisik (satuan, cc/liter, gram/kg, meter) secara mekanis dengan mesin atau manual sebelum dilakukan pembungkusan, pengalengan, pembotolan ataupun pengepakan lebih lanjut untuk dikirimkan ke grosir-grosir atau toko-toko pengecer. Khusus untuk barang yang berbentuk curah, mungkin langsung dimasukan dalam drum, tangki atau kontener khusus. Sedangkan di grosir-grosir dan di toko-toko, barang yang dijual kepada pembeli setelah volume atau jumlahnya dihitung dengan cara menimbang, mengukur atau menghitung secara satuan, kemudian dibungkus dan dipak sesuai pesanan pembeli. Penghitungan volume atau jumlah produk dilakukan dengan cara penimbangan, pengukuran volume (isi) atau penghitungan satuan barang hasil produksi dapat dilakukan secara otomatis dengan mesin yang telah diprogram sebelumnya atau dapat juga dilakukan secara manual dengan menggunakan tenaga manusia.
Dewasa ini di toko-toko kecil, menengah maupun besar, termasuk toko-toko swalayan dan toko-toko berbagian, barang-barang dagangan seperti: buah-buahan, sayur-sayuran, ikan kering (asin), ikan asap, daging asap, sosis, bas dan lain-lain ada juga yang sudah dibungkus
dengan ukuran timbangan tertentu, sehingga pembeli tinggal memilih dan mengambil sesuai dengan kebutuhannya. Penyediaan barang-barang yang telah ditimbang, dihitung dan dibungkus, mungkin dilakukan oleh pabriknya, pemasoknya atau mungkin pula dilakukan oleh pegawai toko itu sendiri. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian dengan menonjolkan nama toko atau nama produsen pada bungkus sebagai jaminan keunggulan kualitas produk dan memberikan kemudahan bagi pelanggan/konsumen.

PENGERTIAN ALAT UKUR
Alat ukur ialah alat yang diperuntukkan atau dipakai bagi pengukuran kuantitas dan atau kualitas. Alat Ukur, merupakan sesuatu yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia. Sejak zaman dahulu, keberadaan alat ukur telah ada walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana. Seiring dengan perkembangan teknologi diberbagi bidang, berbagai macam produk telah dihasilkan produsen-produsen diseluruh dunia.

Alat ukur dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1)      alat takar ialah alat yang diperuntukkan atau dipakai bagi pengukuran kuantitas atau penakaran;
2)      alat timbang ialah alat yang diperuntukkan atau dipakai bagi pengukuran massa atau penimbangan


Peraturan mengenai kewajiban peneraan atau pengesahan alat ukur yang digunakan
Didalam undang-undang tentang metrology legal juga diatur mengenai kewajiban untuk menera ulang atau memberikan tanda sah kepada alat ukur yang digunakan sebagai tanda bukti bahwa alat ukur yang digunakan sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam arti bahwa alat ukur itu benar dan tidak rusak yang dapat merugikan bagi konsumen.
Undang-undang metrologi legal
Presiden RI dan undang-undang no.2 th 1981 tentang ‘Metrologi Legal’ menimbang:
1)      Bahwa untuk melindungi kepentingan umum perlu adanya jaminan dalam kebenaran pengukuran serta adanyan ketertiban dan kepastian hukum dalam pemakaian satuan ukuran, standard satuan, metode pengukuran dan alat-alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya.
2)      Bahwa pengaturan tentang alat-alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya sebagaimana diterapkan dalam ‘ijkordonantie 1949 staatsblad nomor 175’ perlu diganti karena sudah tidak sesuai dengan perkembangan perekonomina dan kemajuan tehnologi, serta sesuai dengan Sistem International (SI) untuk satuan.
3)      Bahwa untuk mencapai tujuan sebagai dimaksud di atas perlu mengaturnya dalam suatu UU tentang Metologi Legal.

Didalam undang-undang diatur tentang beberapa ketentuan umum yang menjadi dasar tentang sah dan tidaknya suatu alat ukur yang digunakan dalam kegiatan perdagangan. Ketentuan dasar tersebut antara lain :
1)      satuan dasar ialah satuan yang merupakan dasar dari satuan-satuan suatu besaran yang dapat diturunkan menjadi satuan turunan;
2)      lambang satuan ialah tanda yang menyatakan satuan ukuran;
misalnya:
Satuan:                                    Lambang Satuan:
meter................................................ m
kilogram........................................... kg
3)      standar satuan ialah suatu ukuran yang sah dipakai sebagai dasar pembanding;
4)      alat penunjuk ialah bagian dari alat ukur, yang menunjukkan hasil pengukuran;
5)      tempat usaha ialah tempat yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan perdagangan, industri, produksi, usaha jasa, penyimpananpenyimpanan dokumen yang berkenaan dengan perusahaan, juga kegiatan-kegiatan penyimpanan atau pameran barang-barang, termasuk rumah tempat tinggal yang sebagian digunakan untuk kegiatan-kegiatan tersebut.

Timbangan adalah alat yang dipakai melakukan Pengukuran berat suatu benda. Dalam dunia perdagangan penggunaan mesin timbangan barang sangat diperlukan. Mesin timbangan barang yang digunakan di toko ada berbagai macam. dari yang sederhana, seperti timbangan duduk bebek, timbangan dacin (gantung) timbangan duduk untuk kue dan sebagainya, sampai dengan timbangan yang modern atau timbangan elektronik seperti yang banyak digunakan di swalayan. Barang-barang yang ditimbang biasanya berupa barang dagangan yang termasuk dalam kelompok hasil-hasil pertanian atau barang curah, seperti :
1) Buah-buahan
2) Sayur-sayuran
3) Kacang-kacangan segar
4) Ikan
5) Daging
6) Telur
7) Terigu
8) Gula, dan
9) Barang-barang curah lainnya

Jenis jenis timbangan
a. Timbangan Manual
Timbangan Manual, yaitu jenis timbangan yang bekerja secara mekanis dengan sistem pegas atau bandul pemberat. Biasanya jenis timbangan ini menggunakan indikator berupa jarum sebagai penunjuk ukuran massa yang telah terskala.
Jenis timbangan manual contohnya adalah Timbangan serbaguna yaitu salah satu jenis  timbangan yang banyak digunakan untuk keperluan rumah tangga atau digunakan untuk kegiatan perdagangan yang sederhana atau dalam skala kecil, misalnya diwarung warung.


Bagian-bagian timbangan serbaguna:
1. wadah atau tempat barang
2. jarum skala timbangan, yang menunjukkan berat barang (maksimal berat barang yang ditimbang kurang lebih 5 Kg).


Neraca Ohaus, salah satu timbangan yang umum dipakai di laboratorium sekolah


Timbangan adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran massa suatu benda. Timbangan/neraca dikategorikan kedalam sistem mekanik dan juga elektronik /Digital.
Salah satu contoh timbangan adalah neraca pegas (dinamometer). Neraca pegas adalah timbangan sederhana yang menggunakan pegas sebagai alat untuk menentukan massa benda yang diukurnya. Neraca pegas (seperti timbangan badan) mengukur berat, defleksi pegasnya ditampilkan dalam skala massa (label angkanya sudah dibagi gravitasi).

b. Timbangan Digital
Timbangan Digital, yaitu jenis timbangan yang bekerja secara elektronis dengan tenaga listrik. Umumnya timbangan ini menggunakan arus lemah dan indikatornya berupa angka digital pada layar bacaan.
Pada era sekarang ini segalanya berjalan dengan cepat dan modern begitu juga dalam hal ukur dan timbang semuanya dituntut dengan cepat, efisien, dan akurat. Oleh karena itu dewasa ini timbangan dengan sistem digital mulai dikenal dipasaran baik itu dalam skala besar menengah mapun kecil karena dengan sistem digital melakukan aktivitas timbang menimbang semuanya menjadi lebih cepat dan akurat, kita tidak perlu menggeser anak timbang kesana-kemari yang memakan waktu, dengan timbangan digital kita dapat secara langsung melihat berat dari barang yang kita timbang secara langsung sampai dengan akurasi yang sangat kecil, dimana hal ini susah diperoleh dengan alat timbang sistem manual.
Timbangan digital ini diilengkapi dengan calculator. kita bisa menset-up harga per kilogram barang sebelum menimbang dan timbangan ini akan secara otomatis menghitung harga yang harus dibayar oleh konsumen , digunakan untuk menimbang :
- Buah-buahan                                                - Telur
- Tepung                                              - Beras
- Kue-kue kering                                  - Barang-barang dalam kemasan
- dll


c. Timbangan Hybrid
yaitu timbangan yang cara kerjanya merupakan perpaduan antara timbangan manual dan digital. Timbangan Hybrid ini biasa digunakan untuk lokasi penimbangan yang tidak ada aliran listrik. Timbangan Hybrid menggunakan display digital tetapi bagian paltform menggunakan plat mekanik



Sedangkan berdasarkan penggunaannya, timbangan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a.       Timbangan Badan, yaitu timbangan yang digunakan untuk mengukur berat badan. Contoh timbangan ini adalah : timbangan bayi, timbangan badan anak dan dewasa, timbangan badan digital.
b.      Timbangan Gantung, yaitu timbangan yang diletakkan menggantung dan bekerja dengan prinsip tuas.
c.       Timbangan Lantai, yaitu timbangan yang diletakkan di permukaan lantai. Biasanya digunakan untuk mengukur benda yang bervolume besar.
d.      Timbangan Duduk, yaitu timbangan dimana benda yang ditimbang dalam keadaan duduk atau sering kita ketahui Platform Scale.
e.       Timbangan Meja, yaitu imbangan yang biasanya digunakan di meja dan rata-rata timbangan meja ini adalah Timbangan Digital.
f.       Timbangan Counting, yaitu timbangan hitung yang biasa digunakan untuk menimbang barang yang berjumlah, jadi barang bisa timbangan persatuan sebagai contoh timbangan counting ini sering digunakan untuk menimbang baut, mur, Spare part mobil dan sebagainya.
g.      Timbangan Platform, yaitu timbangan yang memiliki tingkat kepricisian lebih tinggi dari timbangan lntai, timbangan Paltform merupakan solusi dalam penimbangan di berbagai industri baik industri retail maupun manufacturing.
h.      Timbangan Hewan/Ternak, yaitu jenis timbangan yang digunakan untuk menimbang hewan baik sapi, kerbau maupun kambing serta sejenisnya.
i.        Timbangan Emas, yaitu jenis timbangan yang memiliki akurasi tinggi untuk mengukur massa emas (logam mulia).

             NAMA BAGIAN DARI TIMBANGAN DIGITAL

1.      Lempeng penimbangan (Plate)
2.      Layar / Display Penjualan
3.      Tombol Fungsi dan Pemrograman
4.      Tombol Alphabet dan Numeric
5.      Pencetak label harga (price labeling)
6.      Cover Printer


Perawatan dan Prosedur Pemeliharaan Alat Ukur

1.      Perawatan alat ukur

Perawatan alaat ukur pada dasarnya sama dengan alat hitung lainnya. Perawatan tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai beriktu:
a.       Tutuplah dengan pelindungnya (jika ada), apabila alat ukur telah selesai digunakan, agar debu tidak menempel pada mesin.
b.      Bersihkan alat ukur secara teratur sampai kesela-selanya dengan menggunakan alat pembersih yang telah disediakan.
c.       Gantilah pita pada mesin dengan pita yang baru, jika pita yang tersisa tinggal sedikit.
d.      Bawalah kepada ahli mesin atau teknisi atau tehnisi di perusahaan untuk mengantisipasi kerusakan, lakukan secara rutin seminggu sekali atau sebulan sekali.
e.       Apabila mesin dirasa sudah tidak layak pakaai, ajukan penggantian mesin pada pimpinan melalui teknisi.
f.       Sediakan kartu pemeliharaan alat di tempat kerja kassa.

2.       Prosedur pemeliharaan alat ukur

Prosedur pemeliharaan alat hitung di setiap perusahaan dapat berbeda-beda tergantung besar kecilnya perusahaan dan kepentingannya. Namun pada umumnya prosedur dalam pemeliharaan peralatan hitung ini melibatkan pihak-pihak sbb:
a.      Pelayan
Pelayan sebagai pengguna mesin harus bertanggungjawab atas perawatan dan pelaporan kerusakan alat. Apabila mesin sudah tidak dapat dioperasikan lagi, maka pelayan harus melaporkan kepada teknisi perusahaan secara tertulis dan lisan dengan menyampaikan kartu perawatan/kerusakan mesin.


b.      Teknisi perusahaan
Pegawai teknisi perusahaan harus melaporkan kerusakan alat perhitungan kepada pimpinan secara tertulis dan lisan dilengkapi dengan kartu perawatan peralatan. Apabila kerusakan termasuk kerusakan berat, maka teknisi harus memperbaikinya, maka ia harus membawanya ke tempat servis.
c.       Pimpinan
Tenaga teknisi harus melaporkan kerusakan alat hitung pada pimpinan dan akan memberikan rujukan pada bagian keuangan untuk mengambil komponen yang dibutuhkan, apabila kerusakan masuk kategori ringan.
d.      Bagian Keuangan
Setelah melapor pada pimpinan dan pimpinan memberikan rujukan pada bagian keuangan, maka laporan kerusakan diserahkan pada bagian keuangan untuk menyiapkan anggaran pembelanjaannya.
e.      Bagian sarana dan prasarana
Bagian sarana dan prasarana akan membeli atau menyediakan komponen yang diperlukan untuk memperbaiki alat hitung.
f.       Badan tera
Badan tera adalah pejabat fungsionil penera atau pejabat non fungsionil penera yang berstatus PNS Metrologi pada Dinas Perdagangan sebagai penyelenggara kemetrologian. Alat ukur yang sudah rusak dilakukan tera ulang

                Tera ulang adalah hal menandai berkala dengan tanda-tanda tera sah atau tera batal yang memberikan keterangan-keterangan tertulis yang bertanda tera sah atau tera batal yang berlaku, dilakukan oleh pegawai-pegawai yang berhak melakukannnya berdasarkan pengujian yang dijalankan atas alat-alat takar, timbang dan perlengkapannya yang telah ditera. Salah satu tugas badan ini adalah menjustir, yaitu mencocokkan atau melakukan perbaikan ringan dengan tujuan agar alat yang dicocokkan atau diperbaiki itu memenuhi persyaratan tera atau tera ulang.

3.       Sikap-sikap yang diperlukan dalam mengoperasikan alat ukur
Adapun sikap-sikap yang diperlukan dalam mengoperasikan alat ukur sbb:

a.      Jujur
Janganlah berbohong terhadap pelanggan, baik mengenai spesifikasi produk yang dijual maupun dalam pemberian informasi. Misalnya: pelayan berbohong terhadap pelanggan dengan melebihkan harga dari yang telah ditetapkan perusahaan atau berbohong karena kemalasan, seperti menyebutkan pembungkus habis.

b.      Teliti
Teliti berarti mengerjakan dengan hati-hati dan berusaha untuk mengecek ulang segala sesuatu yang telah dikerjakan. Hati-hati dalam memasukkan barang-barang yang akan dibungkus, sebelumnya di cek kembali tentang spesifikasi produk yang dibeli pelanggan dan cek  identifikasi produk dengan teliti. Dengan ketelitian ini akan dapat mengurangi resiko bagi perusahaan misalnya barang yang pecah, komplain dll.

c.      Cermat
Sungguh-sungguh dan fokus dalam mengerjakan sesuatu merupakan sikap cermat. Konsentrasi terhadap pekerjaan adalah hasil dari pekerjaan optimal.




d.      Bertanggung jawab
Sikap pelayanan yang bertanggung jawab diantaranya bekerja dengan seksama dan berdasarkan pemikiran rasional. Apa yang dikerjakan memiliki alasan-alasan yang dapat dipahami dan diterima oleh akal, untuk dipertanggungjawabkan terhadap pelanggan maupun pimpinan.


Latihan
1. Amati di kios, pasar atau ditoko-toko swalayan terdekat dikota anda, bagaimana cara pedagang melakukan penghitungan barang yang dijualnya, baik yang menghitung dengan cara penghitungan satuan/unit barang, menghitung dengan cara mengukur (meter, liter), menghitung dengan cara menimbang.
2. Lakukan praktek/simulasi penghitungan barang dagangan dengan cara :
3. Menghitung berdasarkan unit barang yang dijual (misal : sabun).
4. Menghitung dengan cara mengukur dengan meteran (misal : kain).
5. Menghitung dengan cara mengukur dengan literan (misal : minyak).
6. Menghitung dengan cara menimbang (misal: beras, terigu).

Rangkuman
1. Alat ukur ialah alat yang diperuntukkan atau dipakai bagi pengukuran kuantitas dan atau kualitas,Alat ukur dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. alat takar ialah alat yang diperuntukkan atau dipakai bagi pengukuran kuantitas atau penakaran;
b. alat timbang ialah alat yang diperuntukkan atau dipakai bagi pengukuran massa atau penimbangan

2 Dasar penggunaan alat ukur
Penggunaan alat ukur yang dibolehkan dipakai dalam perdagangan diatur dalamUU Nomor:2 TAHUN 1981 (2/1981); tanggal:1 APRIL 1981 (JAKARTA) tentang: METROLOGI LEGAL

3 Alat Timbang,alat timbang ialah alat yang diperuntukkan atau dipakai bagi pengukuran massa atau penimbangan

 Pelajari lebih lanjut untuk Pengoperasian Timbangan Digital DIGISCALE SM-100.


  
“Semoga tulisan ini dapat membantu di dalam KBM, khususnya untuk siswa siswi SMK Pemasaran”








Perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di SMK YAPENKOS Belinyu 2024, Bertema Nusantara Baru Indonesia Maju

Perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di SMK YAPENKOS Belinyu 2024 Bertema Nusantara Baru Indonesia Maju Tanggal 17 Agustus sela...