Peranan guru dalam dunia pendidikan sekarang ini tidak lagi seperti pemahaman masyarakat luas di era sebelumnya. Guru yang sekarang tidak hanya sebagai sosok tauladan yang "digugu dan ditiru"saja secara kaku, membatasi dan dijadikan panutan oleh muridnya secara mutlak terhadap konsep, persepsi, pemahaman keilmuan yang statis dan metode pengajaran yang konvensional (jadul). Guru mengalami perubahan. Baik secara perspektif, konsep maupun metode dalam mengajar.
Untuk menjadikan SDM memiliki kualitas yang mumpuni memang berawal dari bangku sekolah. Sedangkan sekolah bagaikan bahtera yg dinahkodai oleh seorang guru. Jadi bagaimana berjalannya kegiatan pembelajaran terseut akan mencapai tujuannya tergantung peranan seorang guru sebagai pendidik.
Pada kesempatan ini, para siswa siswi angkatan baru 2016-2017 dibekali berbagai motivasi dan pengenalan lingkungan sekolah barunya. Dalam event tahunan di SMK YAPENKOS Belinyu ini, pengenalan lingkungan sekolah bagi para peserta didik baru diisi oleh para guru sendiri. Hal ini bertujuan supaya siswa lebih mengenal siapa dan bagaimana karakter seorang guru yang akan mendidik mereka nantinya. Berbagai materi seperti wawasan wiyata mandala, motivasi siswa, kampanye anti narkoba, dampak pergaulan bebas, nasionalisme dan lain-lain, membekali mereka di awal sekolah. PLS ini berlangsung selama 3 hari (18,19,20 Juli 2016) dan dihadiri sebanyak lebih dari 100 peserta didik baru.
Guru adalah KOLABORATOR, MOTIVATOR dan STIMULATOR
Akan ditanamkan pada mindset siswa, bahwa guru itu adalah partner belajar mereka, "kolaborator". Di dalam proses KBM, seorang guru akan mendampingi siswa untuk memahami materi yang dipelajarinya. Suasana terbuka, komunikatif, interaktif, menerima kritik dan masukan dari siswa adalah hal yang semestinya dibangun oleh para guru di dalam kelas. Sehingga perubahan yang terjadi memang betul-betul berawal dari dalam diri siswa itu sendiri, bukan paksaan, tekanan, doktrin dari para guru. Biarkan mereka menyadari dan mencoba sekuat tenaga, sejauh mana mereka (siswa) telah menguasai materi yang diberikan guru.
"Motivator", sebagai peran kedua guru dalam KBM. Membangkitkan kembali semangat belajar siswa dan menanamkan nilai-nilai moral adalah tugas para guru yang sangat penting. Kita tidak ingin ilmu yg diberikan tidak diamalkan untuk kebaikan. Seperti IPTEK yang tidak diiringi dengan IMTAQ.
Malas adalah penyakit yang sering menyerang para siswa di sekolah. Bosan, jenuh juga merupakan penyakit yang sering dialami para siswa. Ada kiat-kiat khusus yang kami terapkan kami berikan pada siswa sebagai obat untuk mengatasi penyakit siswa di atas. Berikut ini kiat kami untuk para siswa :
1. Siswa selalu dimotivasi untuk kembali pada tujuan dan cita-cita hidup mereka.
Impian merupakan kompas bagi seseorang yang tersesat dalam perjalanan hidupnya. Kembali pada tujuan hidup, untuk apakah kita bersekolah. Cita-cita apa yang akan diraih di waktu mendatang. Target apa yang harus dipenuhi selama bersekolah, dan lain sebagainya. Hal ini akan mengembalikan pola pikir siswa untuk kembali pada jalurnya. Berbekal amanah dari orangtua dan guru, supaya mereka sadar dengan apa yang mereka lakukan apabila melakukan penyimpangan. Dan segera kembali berbenah untuk melakukan perbaikan.
2. Siswa jangan membuang waktu / menunda-nunda pekerjaan dan tugasnya.
Waktu adalah anugerah. Waktu itu seperti mahluk pemakan segala. Ia tidak nampak, dan tidak kita sadari keberadaanya, namun ia akan memusnahkan apapun yang ada di dunia ini. Termasuk kesempatan. Dan waktu tidak akan pernah kembali mundur walaupun hanya sedetik saja.
Jadi sebagai siswa jangan menyia-nyiakan waktumu. Selagi kesempatan masih ada, kerjakan tugas dan selesaikan dengan baik.
Seperti kata pepatah seorang motivator Indonesia, Mario Teguh, "barangsiapa yang tidak mengutamakan hal yang penting-penting, maka ia akan bertemu dengan hal yang genting-genting".
3. Siswa jangan menganggap remeh / sepele sebuah tanggungjawab
Sesuatu yang kecil bisa saja menjadi komponen penting yang membuat sebuah mesin besar bekerja. Seperti busi yang membuat kendaraan truk bisa berjalan, seperti processor yang membuat komputer/robot bisa dioperasikan, seperti no.PIN sehingga anda dapat bertransaksi melalui ATM bahkan Internet, seperti sebuah bakteri yang dapat membuat seluruh tubuh sakit, seperti molekul yang mempengaruhi sifat suatu benda.
Jadi kadang manusia berpikir, hal kecil akan berdampak kecil, dan itu salah. Pada kenyataannya jika kita melakukan kesalahan kecil bisa jadi itu akan berkibat fatal jika kita tidak segera memperbaikinya. Maka dari itu, sebagai siswa lakukan dan selesaikan dengan baik tanggungjawab anda sebagai siswa dimulai dari yg paling kecil dan yg termudah. Jangan menunggu masalah besar datang baru anda menyadarinya.
"Seorang pelari sprint, tidak akan memikirkan kapan ia akan mencapai Finish, namun ia akan memikirkan kapan memulai langkah pertamanya dengan cepat melesat setelah bunyi DOOORR !!"
Begitulah sedikit motivasi untuk para siswa peserta didik baru dan seluruh siswa pada umumnya. Semoga tulisan ini menjadi energi positif untuk saya sendiri dan kalian para siswa.
\*red. Suyatno
Pada kesempatan ini, para siswa siswi angkatan baru 2016-2017 dibekali berbagai motivasi dan pengenalan lingkungan sekolah barunya. Dalam event tahunan di SMK YAPENKOS Belinyu ini, pengenalan lingkungan sekolah bagi para peserta didik baru diisi oleh para guru sendiri. Hal ini bertujuan supaya siswa lebih mengenal siapa dan bagaimana karakter seorang guru yang akan mendidik mereka nantinya. Berbagai materi seperti wawasan wiyata mandala, motivasi siswa, kampanye anti narkoba, dampak pergaulan bebas, nasionalisme dan lain-lain, membekali mereka di awal sekolah. PLS ini berlangsung selama 3 hari (18,19,20 Juli 2016) dan dihadiri sebanyak lebih dari 100 peserta didik baru.
Guru adalah KOLABORATOR, MOTIVATOR dan STIMULATOR
Akan ditanamkan pada mindset siswa, bahwa guru itu adalah partner belajar mereka, "kolaborator". Di dalam proses KBM, seorang guru akan mendampingi siswa untuk memahami materi yang dipelajarinya. Suasana terbuka, komunikatif, interaktif, menerima kritik dan masukan dari siswa adalah hal yang semestinya dibangun oleh para guru di dalam kelas. Sehingga perubahan yang terjadi memang betul-betul berawal dari dalam diri siswa itu sendiri, bukan paksaan, tekanan, doktrin dari para guru. Biarkan mereka menyadari dan mencoba sekuat tenaga, sejauh mana mereka (siswa) telah menguasai materi yang diberikan guru.
"Motivator", sebagai peran kedua guru dalam KBM. Membangkitkan kembali semangat belajar siswa dan menanamkan nilai-nilai moral adalah tugas para guru yang sangat penting. Kita tidak ingin ilmu yg diberikan tidak diamalkan untuk kebaikan. Seperti IPTEK yang tidak diiringi dengan IMTAQ.
Malas adalah penyakit yang sering menyerang para siswa di sekolah. Bosan, jenuh juga merupakan penyakit yang sering dialami para siswa. Ada kiat-kiat khusus yang kami terapkan kami berikan pada siswa sebagai obat untuk mengatasi penyakit siswa di atas. Berikut ini kiat kami untuk para siswa :
1. Siswa selalu dimotivasi untuk kembali pada tujuan dan cita-cita hidup mereka.
Impian merupakan kompas bagi seseorang yang tersesat dalam perjalanan hidupnya. Kembali pada tujuan hidup, untuk apakah kita bersekolah. Cita-cita apa yang akan diraih di waktu mendatang. Target apa yang harus dipenuhi selama bersekolah, dan lain sebagainya. Hal ini akan mengembalikan pola pikir siswa untuk kembali pada jalurnya. Berbekal amanah dari orangtua dan guru, supaya mereka sadar dengan apa yang mereka lakukan apabila melakukan penyimpangan. Dan segera kembali berbenah untuk melakukan perbaikan.
2. Siswa jangan membuang waktu / menunda-nunda pekerjaan dan tugasnya.
Waktu adalah anugerah. Waktu itu seperti mahluk pemakan segala. Ia tidak nampak, dan tidak kita sadari keberadaanya, namun ia akan memusnahkan apapun yang ada di dunia ini. Termasuk kesempatan. Dan waktu tidak akan pernah kembali mundur walaupun hanya sedetik saja.
Jadi sebagai siswa jangan menyia-nyiakan waktumu. Selagi kesempatan masih ada, kerjakan tugas dan selesaikan dengan baik.
Seperti kata pepatah seorang motivator Indonesia, Mario Teguh, "barangsiapa yang tidak mengutamakan hal yang penting-penting, maka ia akan bertemu dengan hal yang genting-genting".
3. Siswa jangan menganggap remeh / sepele sebuah tanggungjawab
Sesuatu yang kecil bisa saja menjadi komponen penting yang membuat sebuah mesin besar bekerja. Seperti busi yang membuat kendaraan truk bisa berjalan, seperti processor yang membuat komputer/robot bisa dioperasikan, seperti no.PIN sehingga anda dapat bertransaksi melalui ATM bahkan Internet, seperti sebuah bakteri yang dapat membuat seluruh tubuh sakit, seperti molekul yang mempengaruhi sifat suatu benda.
Jadi kadang manusia berpikir, hal kecil akan berdampak kecil, dan itu salah. Pada kenyataannya jika kita melakukan kesalahan kecil bisa jadi itu akan berkibat fatal jika kita tidak segera memperbaikinya. Maka dari itu, sebagai siswa lakukan dan selesaikan dengan baik tanggungjawab anda sebagai siswa dimulai dari yg paling kecil dan yg termudah. Jangan menunggu masalah besar datang baru anda menyadarinya.
"Seorang pelari sprint, tidak akan memikirkan kapan ia akan mencapai Finish, namun ia akan memikirkan kapan memulai langkah pertamanya dengan cepat melesat setelah bunyi DOOORR !!"
Begitulah sedikit motivasi untuk para siswa peserta didik baru dan seluruh siswa pada umumnya. Semoga tulisan ini menjadi energi positif untuk saya sendiri dan kalian para siswa.
\*red. Suyatno
0 komentar:
Posting Komentar