Praktikum Merancang Business Model Canvas (BMC)
SMK YAPENKOS BELINYU
Jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran
Apa Itu Bisnis Model Canvas?
Bisnis Model Canvas adalah sebuah skema manajemen untuk mengetahui gambaran praktis dalam membangun sebuah bisnis baru yang mencangkup 9 elemen strategis yang menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan.
Bisnis Model Canvas adalah langkah awal sebelum anda memutuskan untuk merealisasikan bisnis anda. Perlunya mengevaluasi rencana bisnis anda dari berbagai aspek untuk mendapatkan kesimpulan atau keputusan apakah ide bisnis Anda tersebut menguntungkan untuk dilanjutkan atau tidak.
Bisnis Model Canvas - Juvani Akrylovi
9 Elemen dalam Bisnis Model Canvas
Dalam membuat Bisnis Model Canvas, Anda harus memahami 9 elemen yang akan mengisi BMC ini, yaitu :
- Customer Segment
- Value Propositions
- Channel
- Customer Relationship
- Revenue Streams
- Key Activities
- Key Resources
- Key Partners
- Cost Structure
Selanjutnya siapkan kopi dan sedikit cemilan Anda.
Mari kita simak penjelasan dari 9 elemen bisnis model canvas berikut ini:
1. Customer Segment
Pada Elemen #1 ini adalah sebuah representasi mengenai pelanggan yang seperti apa yang menjadi target pasar untuk produk atau layanan bisnis Anda. Sederhananya elemen ini akan menjelaskan siapa saja pelanggan yang dianggap potensial dari produk atau layanan Anda.
Dalam Segmentasi customer sebaiknya Anda melakukan riset, apa yang menjadi permasalahan pelanggan (Pain Relievers) dan apa yang diinginkan pelanggan (Customer Goals). Jadi saat Anda menawarkan produk kepada pelanggan, mereka benar-benar membutuhkan produk Anda dan menjadi solusi dari permasalah pelanggan. Jadi, saat mereka membutuhkan lagi produk yang sama, mereka akan kembali membelinya di tempat Anda. Kepercayaan ini harus Anda jaga dengan menjaga kualitas atau meningkatkan pelayanan sehingga loyalitas pelanggan bisa Anda dapatkan.
Secara umum, customer segmentation dikelompokan menjadi empat jenis, yaitu segmentasi perilaku, demografis, psikografis, serta geografis. Berikut penjelasan lengkapnya.
1.1 Segmentasi Kependudukan (Demografis)
Segmentasi demografis adalah pengelompokkan masyarakat berdasarkan kondisi data statistik secara aspek kependudukan. Seperti aspek jenis kelamin (gender), usia, pekerjaan, pendidikan, status menikah, jumlah anak, domisili, tingkat penghasilan dan lain sebagainya. Biasanya segmentasi ini yang paling umum digunakan dalam pemetaan calon pelanggan.
1.2 Segmentasi Tempat / Lokasi (Geografis)
Jenis terakhir segmentasi pasar adalah segmentasi geografis, yaitu pengelompokan konsumen menurut aspek lokasi seperti tempat tinggalnya. Segmentasi satu ini tentu tidak kalah penting dari lainnya mengingat kebutuhan maupun kegunaan suatu produk dan jasa selalu akan berbeda-beda tergantung pada lokasi, keadaan, maupun cuaca.
1.3 Segmentasi Perilaku
Segmentasi perilaku mengacu pada pengelompokan konsumen berdasarkan tingkah lakunya terhadap produk bisnis yang ditawarkan, mulai dari sikap, pengetahuan, reaksi atau respon, loyalitas, serta penggunaan produk terkait dari seorang pelanggan. Biasanya, jenis segmentasi ini lebih terikat dengan proses pengambilan keputusan atau decision making konsumen.
1.4 Segmentasi Kepribadian / Ideologi (Psikografis)
Berikutnya ada pula segmentasi psikografis yang lebih cenderung berhubungan dengan aspek psikologis pelanggan. Umumnya, pelaksanaan segmentasi ini cukup rumit lantaran Anda wajib memahami selera target konsumen secara mendalam.
Untuk itu, Anda bisa memanfaatkan survei seperti pembagian kuesioner agar dapat mengetahui preferensi sebenarnya dari konsumen terkait, seperti gaya hidup, hobi, ketertarikan, dan semacamnya.
Ada beberapa kedalaman pemahaman pada elemen customer segment :
A. Customer Gain
Misalnya kita bahas tentang produk parfum.
Apakah aroma parfum mahal ini memiliki bahan khusus yg sulit didapatkan ?
ataukah mereka calon konsumen kamu yg menginginkan sebuah identitas komunitas mereka di kalangan high class, elite social atau pengakuan masyarakat (prestige).
B. Customer Jobs
Yaitu aktifitas dari pelanggan yang ingin diselesaikan dengan produk atau jasa Anda.
Misalnya : Parfum ini sangat digemari oleh para selebgram, artis dan model karena dalam aktivitas profesi mereka, produk ini mampu menambah performa dan kepercayaan diri bertambah.
C. Customer Pain
Anda bisa membayangkan gambaran emosi negatif dari calon konsumen, mengenai produk yg kamu jual.
Misalnya : Org2 yg tinggal di wilayah pedesaan tidak memiliki banyak informasi dengan produk ini, susah terjual karna faktor kebutuhan ataupun penghasilan yg tidak relevan. Dan Anda sebaiknya menargetkan untuk mereka yg tinggal di wilayah kota-kota besar saja supaya sesuai dengan aspek segment lainnya
2. Value Propositions
Di dalam Elemen #2 : Value Proposition, Anda harus mampu membuat perbedaan (differensiasi) dari produk kompetitor lainnya di pasaran. Sebagai pebisnis / penjual harus mampu meningkatkan personal branding produknya dan salah satunya yaitu mengangkat keistimewaan produknya dan mencari pembeda (differensiasi) diantara produk kompetitor lainnya. Maka perbedaan itu akan menjadi value utama dan brand anda akan dikenang oleh konsumen.
Secara umum, Value Proposition adalah sebuah riset atau analisa Anda untuk mendapatkan data-data apakah produk / jasa yang Anda jual sesuai dengan kebutuhan konsumen atau tidak. Karena itu seorang pebisnis harus menguasai product knowledge sehingga Anda bisa menjelaskan kelebihan maupun kekurangan dari produk tersebut secara mendetail kepada konsumen. Ingat, jangan membuat konsumen semakin bingung. Jika mereka bimbang dalam memilih produk yang paling sesuai, maka tugas Anda memberikan edukasi dan solusi untuk mengatasi permasalahan konsumen. Supaya Anda mampu untuk mempresentasikan value proposition kepada konsumen secara tepat dan efisien, maka pendalaman value sangatlah penting untuk Anda cermati. Pendalaman value mencangkup 3 aspek berikut ini :
2.1. Aspek Fisik Produk dan Layanan (Product and Service)
Product dan service dalam value proposition pada dasarnya merupakan kunci utama terciptanya value dari pelanggan. Dari value produk dan pelayanan yang prima, maka hal seharusnya hal tersebut bisa menjadi solusi bagi permasalahan yang dialami pelanggan, sekaligus menjadi pemenuhan terhadap tujuan pelanggan mencari produk yang dimaksudkan.
2.2. Aspek Pain Relievers (Masalah yang dialami oleh konsumen)
Pain relievers adalah suatu kondisi negatif atau permasalahan yang sedang dialami oleh pelanggan, dimana Anda wajib memberikan solusi atas permasalahan tersebut melalui produk yang Anda tawarkan sebagai solusinya.
2.3. Aspek Gain Creator (Keinginan dan Harapan Konsumen)
Gain creators adalah kelebihan atau keunggulan dari produk yang Anda tawarkan sebagai jawaban dari Pain Relievers. Contoh value proposition canvas ini misalnya pada produk Air Mineral dalam Kemasan. Salah satu Brand produk tersebut menekankan pada kemurnian sumber mata air. Sebagian brand lainnya mengutamakan kemasan botol atau galon yang selalu baru. Inovasi berikutnya yaitu menjabaran tentang kandungan mineral dan zat penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Dan seterusnya berbagai perubahan dan inovasi akan terus dilakukan guna memenuhi tuntutan dan harapan konsumen.
Nah, itulah yang disebut sebagai value propositions, yaitu nilai yang Anda tawarkan kepada konsumen yang akan menggunakan produk Anda.
Dalam bisnis model canvas, value propositions bisa berupa solusi atas permasalahan yang dihadapi pelanggan. Baik solusi yang sebelumnya belum pernah ada, atau solusi dengan pendekatan baru yang lebih efektif. Jadi, upayakan membuat value yang unik
3. Channel
Elemen channel dalam bisnis model canvas adalah sarana interaksi antara pelanggan dengan bisnis Anda, baik untuk tujuan promosi atau membeli produk dan layanan Anda. Channel memegang peranan penting dalam menyediakan sarana interaksi kepada konsumen. Channel diibaratkan jembatan penghubung antara Value Proposition dengan Customer Segment dalam BMC Anda.
Sebagai contoh, untuk membangun bisnis toko buku online, Anda bisa menggunakan website toko online sebagai channel utama. Selain untuk menampilkan katalog buku yang Anda jual, website juga menyediakan fasilitas pemesanan (cart) dan pembayaran (payment).
Berbagai contoh Channel yang populer digunakan oleh pebisnis online diantaranya :
- Website E Commerce
- Marketplace
- Video Marketing & Live Streaming
- Aplikasi Toko Online
- Berbagai Layanan Pemasangan Iklan
- Platform Chatting
4. Customer Relationship
Anda sudah mengetahui siapa pelanggan dan channel yang akan digunakan. Saatnya menentukan bagaimana cara Anda berkomunikasi dengan mereka melalui elemen Customer relationship.
Elemen business model canvas satu ini membantu Anda memilih strategi terbaik untuk berinteraksi dengan pelanggan. Hubungan dengan konsumen bukan cuma ketika kamu memasarkan produk atau melakukan promosi, melainkan juga bagaimana memberikan tanggapan komplain dan mengambil hati para konsumen tersebut demi mempertahankan kesetiaannya pada produk kamu. Dengan kata lain strategi yang dimaksud bukan hanya sebatas cara mempromosikan produk yang akan dipasarkan saja, melainkan Anda harus memahami karakteristik pelanggan terlebih dahulu sehingga dalam menerapkan strategi customer relationship akan lebih efektif.
5. Revenue Streams
Revenue streams adalah sumber pendapatan bisnis Anda. Pada elemen ini, Anda harus mengetahui dari mana dan bagaimana toko online mendapatkan pemasukan.
Dalam contoh bisnis model canvas toko buku online, pendapatan utama Anda tentu berasal dari penjualan buku, baik fisik atau digital (ebook). Namun, Anda bisa juga mengembangkannya dengan membangun sistem berlangganan dengan menawarkan akses membaca buku secara online.
Seiring perkembangan bisnis, Anda bisa menjual berbagai produk yang dekat dengan aktivitas membaca seperti ebook reader dan lainnya
6. Key Activities
Key Activities adalah elemen bisnis canvas yang menjelaskan bagaimana operasional bisnis Anda berjalan.
Sebagai contoh, untuk toko buku online, key activities utama yang dilakukan adalah mengelola website yang menjadi pusat transaksi bisnis Anda. Anda harus memastikan bahwa website mudah diakses dari berbagai perangkat dan ramah pengguna.
Selain itu, Anda perlu memastikan bahwa kegiatan menyimpan buku di gudang berjalan dengan baik. Hal ini untuk memudahkan ketika Anda harus mendistribusikan buku ke konsumen yang membelinya
7. Key Resource
Apa yang diperlukan agar key activities berjalan? Jawabannya adalah key resources. Anda perlu menentukan sumber daya yang sesuai dan dibutuhkan dalam menjalankan aktivitas utama bisnis Anda.
Bisnis toko buku online sendiri membutuhkan beberapa key resources. Yang pertama adalah produk yang dijual. Dalam contoh bisnis model canvas toko buku online, Anda perlu memastikan ketersediaan buku yang sesuai dengan kebutuhan target konsumen Anda
8. Key Partner
Key partners adalah elemen business canvas model selanjutnya. Elemen ini menunjukkan daftar sumber daya di luar perusahaan yang Anda butuhkan agar model bisnis Anda berjalan dengan baik.
Untuk bisnis toko buku online, key partners yang penting adalah penerbit yang akan menyediakan buku-buku yang akan dijual. Selain itu, Anda juga bisa bekerja sama dengan pihak ekspedisi untuk bisa mengirimkan buku pesanan konsumen tepat waktu
9. Cost Structure
Elemen terakhir dalam business model canvas adalah cost structure. Bagian ini berisikan biaya yang harus dikeluarkan untuk mengoperasikan bisnis toko buku online Anda.
Beberapa elemen yang digunakan untuk menghitung cost structure adalah key activities, key resources, dan channel.
Salah satu key activity dan channel dalam toko buku online adalah website. Maka biaya yang harus dikeluarkan adalah biaya membuat website dan membeli hosting dan domain untuk bisnis. Jadi, selalu upayakan menggunakan layanan dengan harga terjangkau.
Wulandari
Clara Angelica
Deviana
Marlinda
Ulva Piona
Valencia Martinez
Jenny Renasya
Vanessa
Marsel
Delvin Wibowo
Florencia
Lidia Oktariani
Ellen Claralysa
Friska Natalia
Megawati
Nanda Liana
Heriyanto
Sella Felicia
Alfredo Iglesias
Cindy Laurensya
Livia Evangelina
Semoga artikel ini bermanfaat bagi semua siswa siswi Bisnis Daring dan Pemasaran. Sekaligus dapat melatih daya analisa dan riset kalian dikemudian hari dalam membangun sebuah bisnis.
0 komentar:
Posting Komentar