Adsense

<script async='async' crossorigin='anonymous' src='https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-1244610636145975'/>

Sabtu, 10 Oktober 2015

DOWNLOAD 3 EBOOK TENTANG MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Sucess Mindset for Your Life





9 Esai Inspiratif tentang Cara Membangun Positive Mindset

demi Mewujudkan Hidup yang Sukses dan Penuh Makna

sumber ebook
Yodhia Antariksa

Untuk anak didik Siswa siswi SMK YAPENKOS Belinyu khususnya dan para pembaca blog ini seluruhnya. Pada posting saya kali ini, akan saya berikan 3 buah Ebook karya Yodhia Antariksa yang sangat inspiratif dalam membangun pola pikir (Mindset) dan Motivasi dalam membangun karakter pribadi kita. Ebook ini sangat penting untuk membekali diri khususnya para calon enterpreneur muda seperti Anda semua. 
    
Apa yang akan Anda peroleh dalam Ebook ini ?
1. Positive Mindset – You Can If You Think You CAN (Bagian 1)
2. Positive Mindset – Jalan Terjal Menuju Nirvana Kebahagiaan (Bagian 2)
3. The Power of Positive MINDSET
4. Self Affirmation dan Positive Visualization : What You Think is What You Get
5. Anda Ingin Berubah Menjadi Pribadi yang Lebih Sukses? Read This!
6. Satu Kata Ajaib yang akan Mengubah Hidup Anda untuk Selamanya
7. Menguak Rahasia 7 Keajaiban Rezeki
8. Kenapa Lulusan SMP Bisa Lebih Kaya dan Lebih Makmur dibanding Lulusan S1 dan S2?
9. Tiga Pilar Utama untuk Melukis Garis Nasib Kehidupan Anda

Silahkan download 3 Ebook di bawah ini, dan segera rasakan perubahan pada diri Anda :

DOWNLOAD DISINI



Selasa, 29 September 2015

MEMAKNAI ARTI PERAYAAN HUT RI KE 70 TH - SMK YAPENKOS BELINYU



MERDEKA EVERY BODY ...!! SELURUH RAKYAT INDONESIA ......

ESSENSI MERDEKA, PAHAMILAH !
Memaknai arti kemerdekaan ini, sungguhlah tidak terbatas hanya pada Ikrar Proklamasi Bung Karno dan Bung Hatta, atau megahnya Ibu Kota Negara Jakarta dengan gedung-gedung tingginya, atau hingar bingar lampu hias, umbul-umbul, bendera merah putih dan sorak sorai kegiatan lomba-lomba di pelosok desa-desa,..... itu semua hanyalah kiasan, ceremony, penyedap yang membumbui 17 Agustus setiap tahunnya.

Wahai para generasi muda, tunas bangsa..... pilar-pilar berdiri tegaknya Negara ini engkaulah yang kelak akan memikulnya. Kemerdekaan ini bisa jadi sebuah hutang karya untukmu semua, sebuah tanggungjawab besar nan mulia yang kita wajib setiap warga negara untuk menunaikannya. Kemerdekaan ini belumlah bisa sempurna, BELUMLAH USAI !!... bahkan masih jauh dari pelupuk mata. Lihatlah lebih luas, bukalah mata selebar dunia. Indonesia, masihlah sebagai negara yg penuh dengan problematika. Kemiskinan, kebodohan, ketergantungan, negara konsumtif, ke sukuisme-an yang memecah belah persatuan, Bhinekka Tunggal Ika yang hanya menjadi Slogan, Pancasila yang hanya menjadi hiasan dinding kelas atau ruang rapat....

Dimana kedigdayaan negara dengan jumlah penduduk terbesar ? dimana kemakmuran sebagai negara agraris, dimana kekayaan laut yg melimpah sebagai negara maritim, dimana hasil tambang sebagai tanah air yg kaya mineral, dimana kelestarian aneka satwa yg paling lengkap di muka bumi, dimana nilai-nilai gotong royong dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat...? Demokrasi ?Ada juga Indonesia sekarang adalah "DEMO KERASI !!" dimana-mana rakyat merasa tidak puas,... menghujat orang lain, mencela kebijakan yg ada, menghujani kepemimpinan dengan rasa kekecewaan dan kemarahan..... alangkah Ironinya kemerdekaan ini. Saat menoleh kebelakang,... apa yang sudah kita tinggalkan untuk negara ini. Apa yg telah kita torehkan untuk pembangunan Indonesia, karya apa yg dapat kita berikan untuk para penerus bangsa, anak-anak kita, cucu kita..... ?? apa warisan kita untuknya ? Bimbang, ragu, dan pesimis..... Siapakah yg sudah merasakah dengan sadar bahwa Indonesia semakin hari semakin terpuruk ?? Anda , kalian ,...ataukah hanya saya.....

Lihatlah barisan para pencari kerja yg antri setiap harinya. Lebih parah lagi barisan penerima sembako gratis yg rela berebut dalam carut marut nasibnya. Nampakah persaingan kurs Rupiah di mata dunia ? rakyat lebih suka bekerja menjadi kuli orang asing yang digaji dengan Dollar, Real, Euro, Yen, bahkan Ringgit ?? Alamak,.... itu tetangga dekat kita. Alangkah malunya kita. Lihatlah kejahatan, kriminalitas yang memenuhi berita di media massa. Para pencari berita kriminal seolah tidak pernah kehabisan stok berita di redaksi mereka. Kemerosotan moral, jauhnya nilai-nilai luhur bangsa, dimana esensi dari Pancasila ?.... dimana rasa bergetarnya hati kita saat mendengar makna "Bhinneka Tunggal Ika" ? dimana gagahnya kita saat menyanyikan lagu Indonesia Raya..... mental itu sudah terkikis lama,.... yg tersisa tinggal rasa kelu dan cengang saat melakukan penghormatan pada sangsaka merah putih...... ("lamanya..... lagunya, pusing,...panas.....cape,...bosan"). Alangkah Ironinya..... kuperhatikan para siswa siswi seperti cacing kepanasan saat Upacara Bendera. Mereka sudah tidak lagi bisa menikmati khidmat nya Upacara Bendera. Yahh,.... itulah realita. Membaca Teks Pancasila sudah terbata-bata, menyanyikan Lagu Kemerdekaan juga udah lupa lirik,...jangan tanya lagi soal UUD'45... jauuuhh.... hmmm.

SAATNYA INTEROPEKSI DIRI



Pesan-pesan pidato Bung Karno yang memotivasi kita para generasi muda.

"Bermimpilah setinggi Bintang".....
Bagi anak-anak didikku, siswa siswi milikilah semangat itu. Raihlah cita-cita setinggi bintang dilangit. Apabila kamu gagal meraihnya, setidaknya kamu masih berada di atas bumi yg dipijak.
Pesan ini adalah pesan kami para pembimbing, para guru dan orangtua.

Sadarlah kalian,...bahwa musuh kita saat ini bukanlah peluru dan tank. Saat ini kita melawan hancurnya sendi-sendi perekonomian, melawan penjajahan budaya asing yg tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa, melawan kemerosotan nilai tukar Rupiah, melawan kebodohan, melawan pengangguran, melawan ketidakmerataan lapangan kerja, melawan rasa lapar perut kita, melawan kemiskinan, melawan hilangnya persatuan dan kesatuan, melawan badai topan globalisasi yang menerobos pertahanan dinding rumah kita.....

INILAH PEKERJAAN RUMAH KITA YANG BELUM TUNTAS .....!!!

Marilah para siswa siswi.....
Renungkanlah sejenak dalam batinmu....
Mungkin masih ada cahaya kecintaan pada tanah air dan sedikit penghormatan pada sejarah ..... 
Siapakah yang rela melihat bendera merah putih kita terkoyak-koyak....?
Saat ini itu tidaklah ada,.... yang terkoyak-koyak adalah nilai-nilai luhur bangsa....
Siapakah yang melihat bambu runcing, kepulan asap peperangan dan bau amis darah......?
Itupun tidak kita temui,.... namun yg kita lihat adalah anak-anak putus sekolah, kepulan asap bom molotov untuk mengusir rakyat sendiri dari penggusuran massal, maupun bau amis darah orang Indonesia saat perang saudara dan tawuran antar warga....
Apakah masih berjaya sisa-sisa kedigdayaan Majapahit dan Sriwiyaja ....?
Paling tidak yang tersisa hanyalah situs-situs tua, prasasti, yang lambat laun dihancurkan oleh waktu dan tidak lagi diakui oleh dunia..... kita lebih takjub dengan Patung Liberty, Twin Tower, Golden Gate, Shanghai WFC, Empire State, Menara Dubai, ....
Apakah kita temui para pekerja Romusha ....maupun kekejaman VOC...?
Tentu tidak,.... kitalah yang menawarkan diri untuk menjadi pekerja paksa dengan berbondong-bondong menjadi tenaga kerja di negara lain. Kekayaan alam kita, lumbung emas freeport, pulau dengan kandungan Timah 3 abad lebih di Bangka Belitung, batubara Sumatera, sumur-sumur kilang minyak di laut Indonesia,.... semua dikuasai oleh orang asing. Dan Rakyat Indonesi hanya menerima sedikit keuntungan dari prosentasi pajak yang disisihkan. Itupun masih terpotong dengan estimasi Korupsi yg angkanya gak pernah Zero ..!!

"Bayangkan, kita punya sawah ber hektar, .... disewakan kepada orang lain, yang menanam hingga memanen pake tenaga kita, di sirami pake air kita, dan hasilnya uang sewanya hanya cukup untuk membeli sekarung beras. Itupun terpotong untuk beli racun Tikus yg menjadi hama setia di sawah milik kita". Bukankan itu Pembodohan yanng Keterlaluan !!"

Marilah, Sadarlah,..... segenap anak didik....
Tugas kita dan kamu masihlah panjang. Belajarlah dari para sejarahwan dan pejuang kemerdekaan sebagai motivator. Belajarlah dari masa kini sebagai pemahaman medan perang. Dan belajarlah terus tak kenal lelah dan tak kenal usai..... hingga nafas diujung kerongkongan.
Kenali musuhmu, lawanlah musuhmu,.... mulai yg ada di dalam pola pikir dan mentalmu. Apa itu ?? KEMALASAN, KETERGANTUNGAN, KETIDAKACUHAN, INDIVIDUALISME, EGOISME, PESIMISME, NEGATIVE THINKING. Setiap siswa tidak ada yang kami anggap Bodoh,..... tapi mengapa setiap siswa berbeda peringkat nilainya ? itu semua kembali kepada FAKTOR-X tulisan Kapital bergaris tebal di atas !!
Segeralah berbenah, tidak ada kata terlambat. Janganlah bercita-cita menjadi kuli di rumah sendiri, menjadi pecundang di medan perang, menjadi pahlawan kesiangan, atau menjadi figuran dalam sandiwara kehidupan. Siapkan karyamu yang Immortality (Abadi), yang akan dikenang oleh penerusmu. Karna pesanku, "Manusia yg paling baik di muka bumi, adalah manusia yg paling bermanfaat bagi sesamanya".
Belajar dengan giat,..... perbaikilah setiap kelemahan, dan jangan putus asa.
"KARENA DI BALIK AWAN MENDUNG YANG HITAM, MATAHARI MASIH MEMANCARKAN SINARNYA".
"JANGAN MELIHAT BUNGA MAWAR INDAH ITU BERDURI, NAMUN LIHATLAH TUMBUHAN BERDURI ITU MENGHASILKAN MAWAR YG INDAH"
Seperti itulah ..... semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca. Amin

Ensiklopedia Perayaan HUT RI 70th SMK YAPENKOS BELINYU 2015






















*Red. Suyatno - Kireinapins

JASA PEMBUATAN SOUVENIR PIN HUT RI - BELINYU



Sabtu, 14 Maret 2015

MODUL PERALATAN TRANSAKSI PENGOPERASIAN TIMBANGAN DIGITAL ( MERK : DIGI SM-100)

MODUL PERALATAN TRANSAKSI
PENGOPERASIAN TIMBANGAN DIGITAL

( MERK : DIGI SM-100)
===========================================

Di pabrik-pabrik, biasanya barang yang dihasilkan dapat berupa barang padat, bubuk, cair, semi cair dan sebagainya. Selanjutnya, di pabrik itu sendiri barang-barang dihitung secara fisik (satuan, cc/liter, gram/kg, meter) secara mekanis dengan mesin atau manual sebelum dilakukan pembungkusan, pengalengan, pembotolan ataupun pengepakan lebih lanjut untuk dikirimkan ke grosir-grosir atau toko-toko pengecer. Khusus untuk barang yang berbentuk curah, mungkin langsung dimasukan dalam drum, tangki atau kontener khusus. Sedangkan di grosir-grosir dan di toko-toko, barang yang dijual kepada pembeli setelah volume atau jumlahnya dihitung dengan cara menimbang, mengukur atau menghitung secara satuan, kemudian dibungkus dan dipak sesuai pesanan pembeli. Penghitungan volume atau jumlah produk dilakukan dengan cara penimbangan, pengukuran volume (isi) atau penghitungan satuan barang hasil produksi dapat dilakukan secara otomatis dengan mesin yang telah diprogram sebelumnya atau dapat juga dilakukan secara manual dengan menggunakan tenaga manusia.
Dewasa ini di toko-toko kecil, menengah maupun besar, termasuk toko-toko swalayan dan toko-toko berbagian, barang-barang dagangan seperti: buah-buahan, sayur-sayuran, ikan kering (asin), ikan asap, daging asap, sosis, bas dan lain-lain ada juga yang sudah dibungkus
dengan ukuran timbangan tertentu, sehingga pembeli tinggal memilih dan mengambil sesuai dengan kebutuhannya. Penyediaan barang-barang yang telah ditimbang, dihitung dan dibungkus, mungkin dilakukan oleh pabriknya, pemasoknya atau mungkin pula dilakukan oleh pegawai toko itu sendiri. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian dengan menonjolkan nama toko atau nama produsen pada bungkus sebagai jaminan keunggulan kualitas produk dan memberikan kemudahan bagi pelanggan/konsumen.

PENGERTIAN ALAT UKUR
Alat ukur ialah alat yang diperuntukkan atau dipakai bagi pengukuran kuantitas dan atau kualitas. Alat Ukur, merupakan sesuatu yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia. Sejak zaman dahulu, keberadaan alat ukur telah ada walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana. Seiring dengan perkembangan teknologi diberbagi bidang, berbagai macam produk telah dihasilkan produsen-produsen diseluruh dunia.

Alat ukur dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1)      alat takar ialah alat yang diperuntukkan atau dipakai bagi pengukuran kuantitas atau penakaran;
2)      alat timbang ialah alat yang diperuntukkan atau dipakai bagi pengukuran massa atau penimbangan


Peraturan mengenai kewajiban peneraan atau pengesahan alat ukur yang digunakan
Didalam undang-undang tentang metrology legal juga diatur mengenai kewajiban untuk menera ulang atau memberikan tanda sah kepada alat ukur yang digunakan sebagai tanda bukti bahwa alat ukur yang digunakan sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam arti bahwa alat ukur itu benar dan tidak rusak yang dapat merugikan bagi konsumen.
Undang-undang metrologi legal
Presiden RI dan undang-undang no.2 th 1981 tentang ‘Metrologi Legal’ menimbang:
1)      Bahwa untuk melindungi kepentingan umum perlu adanya jaminan dalam kebenaran pengukuran serta adanyan ketertiban dan kepastian hukum dalam pemakaian satuan ukuran, standard satuan, metode pengukuran dan alat-alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya.
2)      Bahwa pengaturan tentang alat-alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya sebagaimana diterapkan dalam ‘ijkordonantie 1949 staatsblad nomor 175’ perlu diganti karena sudah tidak sesuai dengan perkembangan perekonomina dan kemajuan tehnologi, serta sesuai dengan Sistem International (SI) untuk satuan.
3)      Bahwa untuk mencapai tujuan sebagai dimaksud di atas perlu mengaturnya dalam suatu UU tentang Metologi Legal.

Didalam undang-undang diatur tentang beberapa ketentuan umum yang menjadi dasar tentang sah dan tidaknya suatu alat ukur yang digunakan dalam kegiatan perdagangan. Ketentuan dasar tersebut antara lain :
1)      satuan dasar ialah satuan yang merupakan dasar dari satuan-satuan suatu besaran yang dapat diturunkan menjadi satuan turunan;
2)      lambang satuan ialah tanda yang menyatakan satuan ukuran;
misalnya:
Satuan:                                    Lambang Satuan:
meter................................................ m
kilogram........................................... kg
3)      standar satuan ialah suatu ukuran yang sah dipakai sebagai dasar pembanding;
4)      alat penunjuk ialah bagian dari alat ukur, yang menunjukkan hasil pengukuran;
5)      tempat usaha ialah tempat yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan perdagangan, industri, produksi, usaha jasa, penyimpananpenyimpanan dokumen yang berkenaan dengan perusahaan, juga kegiatan-kegiatan penyimpanan atau pameran barang-barang, termasuk rumah tempat tinggal yang sebagian digunakan untuk kegiatan-kegiatan tersebut.

Timbangan adalah alat yang dipakai melakukan Pengukuran berat suatu benda. Dalam dunia perdagangan penggunaan mesin timbangan barang sangat diperlukan. Mesin timbangan barang yang digunakan di toko ada berbagai macam. dari yang sederhana, seperti timbangan duduk bebek, timbangan dacin (gantung) timbangan duduk untuk kue dan sebagainya, sampai dengan timbangan yang modern atau timbangan elektronik seperti yang banyak digunakan di swalayan. Barang-barang yang ditimbang biasanya berupa barang dagangan yang termasuk dalam kelompok hasil-hasil pertanian atau barang curah, seperti :
1) Buah-buahan
2) Sayur-sayuran
3) Kacang-kacangan segar
4) Ikan
5) Daging
6) Telur
7) Terigu
8) Gula, dan
9) Barang-barang curah lainnya

Jenis jenis timbangan
a. Timbangan Manual
Timbangan Manual, yaitu jenis timbangan yang bekerja secara mekanis dengan sistem pegas atau bandul pemberat. Biasanya jenis timbangan ini menggunakan indikator berupa jarum sebagai penunjuk ukuran massa yang telah terskala.
Jenis timbangan manual contohnya adalah Timbangan serbaguna yaitu salah satu jenis  timbangan yang banyak digunakan untuk keperluan rumah tangga atau digunakan untuk kegiatan perdagangan yang sederhana atau dalam skala kecil, misalnya diwarung warung.


Bagian-bagian timbangan serbaguna:
1. wadah atau tempat barang
2. jarum skala timbangan, yang menunjukkan berat barang (maksimal berat barang yang ditimbang kurang lebih 5 Kg).


Neraca Ohaus, salah satu timbangan yang umum dipakai di laboratorium sekolah


Timbangan adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran massa suatu benda. Timbangan/neraca dikategorikan kedalam sistem mekanik dan juga elektronik /Digital.
Salah satu contoh timbangan adalah neraca pegas (dinamometer). Neraca pegas adalah timbangan sederhana yang menggunakan pegas sebagai alat untuk menentukan massa benda yang diukurnya. Neraca pegas (seperti timbangan badan) mengukur berat, defleksi pegasnya ditampilkan dalam skala massa (label angkanya sudah dibagi gravitasi).

b. Timbangan Digital
Timbangan Digital, yaitu jenis timbangan yang bekerja secara elektronis dengan tenaga listrik. Umumnya timbangan ini menggunakan arus lemah dan indikatornya berupa angka digital pada layar bacaan.
Pada era sekarang ini segalanya berjalan dengan cepat dan modern begitu juga dalam hal ukur dan timbang semuanya dituntut dengan cepat, efisien, dan akurat. Oleh karena itu dewasa ini timbangan dengan sistem digital mulai dikenal dipasaran baik itu dalam skala besar menengah mapun kecil karena dengan sistem digital melakukan aktivitas timbang menimbang semuanya menjadi lebih cepat dan akurat, kita tidak perlu menggeser anak timbang kesana-kemari yang memakan waktu, dengan timbangan digital kita dapat secara langsung melihat berat dari barang yang kita timbang secara langsung sampai dengan akurasi yang sangat kecil, dimana hal ini susah diperoleh dengan alat timbang sistem manual.
Timbangan digital ini diilengkapi dengan calculator. kita bisa menset-up harga per kilogram barang sebelum menimbang dan timbangan ini akan secara otomatis menghitung harga yang harus dibayar oleh konsumen , digunakan untuk menimbang :
- Buah-buahan                                                - Telur
- Tepung                                              - Beras
- Kue-kue kering                                  - Barang-barang dalam kemasan
- dll


c. Timbangan Hybrid
yaitu timbangan yang cara kerjanya merupakan perpaduan antara timbangan manual dan digital. Timbangan Hybrid ini biasa digunakan untuk lokasi penimbangan yang tidak ada aliran listrik. Timbangan Hybrid menggunakan display digital tetapi bagian paltform menggunakan plat mekanik



Sedangkan berdasarkan penggunaannya, timbangan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a.       Timbangan Badan, yaitu timbangan yang digunakan untuk mengukur berat badan. Contoh timbangan ini adalah : timbangan bayi, timbangan badan anak dan dewasa, timbangan badan digital.
b.      Timbangan Gantung, yaitu timbangan yang diletakkan menggantung dan bekerja dengan prinsip tuas.
c.       Timbangan Lantai, yaitu timbangan yang diletakkan di permukaan lantai. Biasanya digunakan untuk mengukur benda yang bervolume besar.
d.      Timbangan Duduk, yaitu timbangan dimana benda yang ditimbang dalam keadaan duduk atau sering kita ketahui Platform Scale.
e.       Timbangan Meja, yaitu imbangan yang biasanya digunakan di meja dan rata-rata timbangan meja ini adalah Timbangan Digital.
f.       Timbangan Counting, yaitu timbangan hitung yang biasa digunakan untuk menimbang barang yang berjumlah, jadi barang bisa timbangan persatuan sebagai contoh timbangan counting ini sering digunakan untuk menimbang baut, mur, Spare part mobil dan sebagainya.
g.      Timbangan Platform, yaitu timbangan yang memiliki tingkat kepricisian lebih tinggi dari timbangan lntai, timbangan Paltform merupakan solusi dalam penimbangan di berbagai industri baik industri retail maupun manufacturing.
h.      Timbangan Hewan/Ternak, yaitu jenis timbangan yang digunakan untuk menimbang hewan baik sapi, kerbau maupun kambing serta sejenisnya.
i.        Timbangan Emas, yaitu jenis timbangan yang memiliki akurasi tinggi untuk mengukur massa emas (logam mulia).

             NAMA BAGIAN DARI TIMBANGAN DIGITAL

1.      Lempeng penimbangan (Plate)
2.      Layar / Display Penjualan
3.      Tombol Fungsi dan Pemrograman
4.      Tombol Alphabet dan Numeric
5.      Pencetak label harga (price labeling)
6.      Cover Printer


Perawatan dan Prosedur Pemeliharaan Alat Ukur

1.      Perawatan alat ukur

Perawatan alaat ukur pada dasarnya sama dengan alat hitung lainnya. Perawatan tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai beriktu:
a.       Tutuplah dengan pelindungnya (jika ada), apabila alat ukur telah selesai digunakan, agar debu tidak menempel pada mesin.
b.      Bersihkan alat ukur secara teratur sampai kesela-selanya dengan menggunakan alat pembersih yang telah disediakan.
c.       Gantilah pita pada mesin dengan pita yang baru, jika pita yang tersisa tinggal sedikit.
d.      Bawalah kepada ahli mesin atau teknisi atau tehnisi di perusahaan untuk mengantisipasi kerusakan, lakukan secara rutin seminggu sekali atau sebulan sekali.
e.       Apabila mesin dirasa sudah tidak layak pakaai, ajukan penggantian mesin pada pimpinan melalui teknisi.
f.       Sediakan kartu pemeliharaan alat di tempat kerja kassa.

2.       Prosedur pemeliharaan alat ukur

Prosedur pemeliharaan alat hitung di setiap perusahaan dapat berbeda-beda tergantung besar kecilnya perusahaan dan kepentingannya. Namun pada umumnya prosedur dalam pemeliharaan peralatan hitung ini melibatkan pihak-pihak sbb:
a.      Pelayan
Pelayan sebagai pengguna mesin harus bertanggungjawab atas perawatan dan pelaporan kerusakan alat. Apabila mesin sudah tidak dapat dioperasikan lagi, maka pelayan harus melaporkan kepada teknisi perusahaan secara tertulis dan lisan dengan menyampaikan kartu perawatan/kerusakan mesin.


b.      Teknisi perusahaan
Pegawai teknisi perusahaan harus melaporkan kerusakan alat perhitungan kepada pimpinan secara tertulis dan lisan dilengkapi dengan kartu perawatan peralatan. Apabila kerusakan termasuk kerusakan berat, maka teknisi harus memperbaikinya, maka ia harus membawanya ke tempat servis.
c.       Pimpinan
Tenaga teknisi harus melaporkan kerusakan alat hitung pada pimpinan dan akan memberikan rujukan pada bagian keuangan untuk mengambil komponen yang dibutuhkan, apabila kerusakan masuk kategori ringan.
d.      Bagian Keuangan
Setelah melapor pada pimpinan dan pimpinan memberikan rujukan pada bagian keuangan, maka laporan kerusakan diserahkan pada bagian keuangan untuk menyiapkan anggaran pembelanjaannya.
e.      Bagian sarana dan prasarana
Bagian sarana dan prasarana akan membeli atau menyediakan komponen yang diperlukan untuk memperbaiki alat hitung.
f.       Badan tera
Badan tera adalah pejabat fungsionil penera atau pejabat non fungsionil penera yang berstatus PNS Metrologi pada Dinas Perdagangan sebagai penyelenggara kemetrologian. Alat ukur yang sudah rusak dilakukan tera ulang

                Tera ulang adalah hal menandai berkala dengan tanda-tanda tera sah atau tera batal yang memberikan keterangan-keterangan tertulis yang bertanda tera sah atau tera batal yang berlaku, dilakukan oleh pegawai-pegawai yang berhak melakukannnya berdasarkan pengujian yang dijalankan atas alat-alat takar, timbang dan perlengkapannya yang telah ditera. Salah satu tugas badan ini adalah menjustir, yaitu mencocokkan atau melakukan perbaikan ringan dengan tujuan agar alat yang dicocokkan atau diperbaiki itu memenuhi persyaratan tera atau tera ulang.

3.       Sikap-sikap yang diperlukan dalam mengoperasikan alat ukur
Adapun sikap-sikap yang diperlukan dalam mengoperasikan alat ukur sbb:

a.      Jujur
Janganlah berbohong terhadap pelanggan, baik mengenai spesifikasi produk yang dijual maupun dalam pemberian informasi. Misalnya: pelayan berbohong terhadap pelanggan dengan melebihkan harga dari yang telah ditetapkan perusahaan atau berbohong karena kemalasan, seperti menyebutkan pembungkus habis.

b.      Teliti
Teliti berarti mengerjakan dengan hati-hati dan berusaha untuk mengecek ulang segala sesuatu yang telah dikerjakan. Hati-hati dalam memasukkan barang-barang yang akan dibungkus, sebelumnya di cek kembali tentang spesifikasi produk yang dibeli pelanggan dan cek  identifikasi produk dengan teliti. Dengan ketelitian ini akan dapat mengurangi resiko bagi perusahaan misalnya barang yang pecah, komplain dll.

c.      Cermat
Sungguh-sungguh dan fokus dalam mengerjakan sesuatu merupakan sikap cermat. Konsentrasi terhadap pekerjaan adalah hasil dari pekerjaan optimal.




d.      Bertanggung jawab
Sikap pelayanan yang bertanggung jawab diantaranya bekerja dengan seksama dan berdasarkan pemikiran rasional. Apa yang dikerjakan memiliki alasan-alasan yang dapat dipahami dan diterima oleh akal, untuk dipertanggungjawabkan terhadap pelanggan maupun pimpinan.


Latihan
1. Amati di kios, pasar atau ditoko-toko swalayan terdekat dikota anda, bagaimana cara pedagang melakukan penghitungan barang yang dijualnya, baik yang menghitung dengan cara penghitungan satuan/unit barang, menghitung dengan cara mengukur (meter, liter), menghitung dengan cara menimbang.
2. Lakukan praktek/simulasi penghitungan barang dagangan dengan cara :
3. Menghitung berdasarkan unit barang yang dijual (misal : sabun).
4. Menghitung dengan cara mengukur dengan meteran (misal : kain).
5. Menghitung dengan cara mengukur dengan literan (misal : minyak).
6. Menghitung dengan cara menimbang (misal: beras, terigu).

Rangkuman
1. Alat ukur ialah alat yang diperuntukkan atau dipakai bagi pengukuran kuantitas dan atau kualitas,Alat ukur dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. alat takar ialah alat yang diperuntukkan atau dipakai bagi pengukuran kuantitas atau penakaran;
b. alat timbang ialah alat yang diperuntukkan atau dipakai bagi pengukuran massa atau penimbangan

2 Dasar penggunaan alat ukur
Penggunaan alat ukur yang dibolehkan dipakai dalam perdagangan diatur dalamUU Nomor:2 TAHUN 1981 (2/1981); tanggal:1 APRIL 1981 (JAKARTA) tentang: METROLOGI LEGAL

3 Alat Timbang,alat timbang ialah alat yang diperuntukkan atau dipakai bagi pengukuran massa atau penimbangan

 Pelajari lebih lanjut untuk Pengoperasian Timbangan Digital DIGISCALE SM-100.


  
“Semoga tulisan ini dapat membantu di dalam KBM, khususnya untuk siswa siswi SMK Pemasaran”








Perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di SMK YAPENKOS Belinyu 2024, Bertema Nusantara Baru Indonesia Maju

Perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di SMK YAPENKOS Belinyu 2024 Bertema Nusantara Baru Indonesia Maju Tanggal 17 Agustus sela...